Bahaya Kulkas Bagi Masa Depan Bumi
Inilah Efek Penggunaan Kulkas Sangat Bahaya Bagi Masa Depan Bumi Kita
Untuk saat ini kulkas sudah bukan menjadi barang mewah lagi bagi masyarakat hampir semua kalangan menggunakan peralatan canggih satu ini. Memang benar kulkas sangat memudahkan masyarakat dalam melakukan aktifitas, aktifitas apa yang sajakah itu ? salah satunya adalah memudahkan dalam menyimpan makan dan membuat sedikit tahan lama jadi jika kita ingin menyimpan sayur dan ingin digunakan untuk beberapa hari kedepan masih bisa jadi kita tidak perlu repot-repot setiap hari pergi ke pasar untuk membeli sayur mayur ataupun buah-buahan. Di era modern saat ini hampir semua aktifitas manusia dipermudah oleh peralatan electronic yang canggih. Tetapi apakah masyarakat tahu akan bahaya penggunaan kulkas pada jangka waktu lama mari kita bahas.
A. Pertama adalah bahaya GAS FREON pada Kulkas
Apakah kalian tahu apa yang membuat kulkas itu dingin ?, yang membuat kulkas dingin adalah adanya gas freon berikut adalah sedikit penjelasan dan sejarah tentang gas freon :
- Pada akhir tahun 1800 hingga 1929, Lemari es atau kulkas menggunakan gas beracun seperti amonia (NH3), metil klorida (CH3CI), dan sulfur dioksida (SO2) sebagai bahan pendingin. Beberapa kecelakaan terjadi pada tahun 1920 karena kebocoran metil klorida. Hal ini yang melatarbelakangi tiga perusahaan Amerika yaitu Frigidaire, General Motors dan DuPont untuk mencari metode lain yang lebih aman agar bisa digunakan sebagai bahan pendingin pada lemari es.
- Pada tahun 1928, Thomas Midgley, Jr dibantu oleh Charles Franklin Kettering menciptakan sebuah senyawa yang disebut freon. Freon mewakili beberapa chlorofluorocarbons (CFC) berbeda yang digunakan dalam perdagangan dan industri. CFC adalah sekelompok senyawa organik alifatik yang mengandung unsur-unsur karbon dan fluorin.
Gas freon ini berdampak buruk sekali bagi masa depan bumi karena terus mengikis lapisan ozon bumi kita karena Chloro Fluro karbon (juga disebut CFC) adalah gas terdiri dari tiga unsur Klor, Fluor dan Carbon. Mereka pernah digunakan secara luas sebagai pendingin dalam kulkas dan sebagai pendorong dalam kaleng aerosol. Saat itu ditemukan pada akhir 1970-an dan awal 1980-an bahwa CFC dari kulkas tua dan rusak dan kaleng aerosol tua secara bertahap menemukan jalan masuk ke bagian atas atmosfer di mana mereka merusak lapisan ozon. Lapisan ozon melindungi Bumi dari radiasi berbahaya. Sebagai result kerusakan, lubang-lubang mulai muncul di lapisan ozon di atas Kutub Selatan setiap musim panas, semakin besar setiap tahun. Akhirnya penggunaan CFC dalam aerosol dan kulkas di larang. Bukan hanya terdapat di dalam kulkas atau kaleng aerosol cfc pun di temukan di dalam AC, asap pembakaran pabrik, kendaraan, dan hutan. Pada dasarnya cfc tidak berbahaya, tetapi karena pemakaiannya yang berlebih cfc dapat merusak lapisan ozon yang melindungi bumi dari radiasi matahari. Cloro floro carbon juga menjadi salah satu pemegang andil dalam gas efek rumah kaca. Gas efek rumah kaca disebabkan oleh karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
B. BAHAYA JIKA TERLALU BANYAK MENGHIRUP GAS CFC
Namun sadarkah kita jika menghirup udara dari Freon AC dapat menimbulkan efek samping yang bisa dibilang cukup berat. Salah satu akibatnya yaitu keracunan klorofluorokarbon. Gejalanya dapat berupa pembengkakan tenggorokan, sulit bernapas, sakit tenggorokan parah, kehilangan penglihatan, membakar mata, hidung, bibir dan lidah, luka bakar pada kerongkongan, muntah darah, darah dalam tinja, nyeri perut yang parah, irama jantung abnormal dan peredaran darah.
Akibat yang kedua yaitu terjadinya masalah pada Jantung. Bagi yang menghirup Freon AC secara berlebihan dapat berakibat serangan jantung, tekanan darah tinggi dan irama jantung normal amblasnya menuju peredaran darah.
Akibat yang paling buruk yang ditimbulkan dari Freon AC adalah Kematian . The National Institute for Occupational Safety and Health atau NIOSH sempat melaporkan kematian yang disebabkan oleh irama jantung abnormal dan mati lemas akibat pendingin di ruang tertutup.
Sangat mengerikan bukan? apalagi saat ini pengguna AC di Indonesia sudah sangat banyak sekali. Selain dapat menimbulkan Global Warming ternyata Freon didalam AC juga dapat memiliki efek samping yang sangat mengerikan. Untuk itu dalam artikel ini FIRDAUS SERVICE AC ingin menyampaikan kepada Sobat-sobat agar tidak terlalu tergantung memakai AC sebagai alternatif pendingin ruangan. Disarankan agar membuka jendela rumah agar udara luar bebas masuk dan bisa terjadi sirkulasi pertukaran udara. Dan bila anda bekerja ditempat yang ber AC dianjurkan untuk banyak minum air putih, sering berolahraga.
Dan ini adalah peraturan dari pemerintah mengenai dampak penggunaan cfc yang tidak ramah lingkungan supaya berpindah menggunakan AC yang menggunakan freon ramah lingkungan :
Menyerupai peraturan pemerintah menjalani Departemen Perindustrian serta Perdagangan (41/M-IND/PER/5/2014) lalu (40/M-DAG/PER/7/2014) dan (55/M-DAG/PER/9/2014) bahwa pada tahun 2015 akan dari diberlakukan implementasi HPMP (HCFC atau Hidroklorofluorokarbon Phase-Out Management Plan). Pada peraturan itu juga dituliskan buat penghapusan HCFC-22 / lebih dikenal beserta Freon R22 saat sektor refrigerasi, Tirta Conditioner. Syarat serta ketentuan Impor BPO (Bahan Perusak Ozone) dan larangan impor produk yang berisi Refrigerant R22.
Menjadi menurut bahasa awam-nya, semua pabrikan AC di Indonesia DILARANG memproduksi, meng-import bahkan menjual produk AC yang masih menggunakan Refrigerant atau Freon R22 mulai Januari 2015. Namun pihak dealer atau toko AC masih larat menjual semua persediaan produk mereka mencapai berbatas habis. Sedangkan untuk keperluan service dan spare part Freon R22 masih larat digunakan sampai tahun 2030, dimana dalam tahun tersebut pemerintah menetapkan penghapusan R22 dari Indonesia.
Mencapai berbatas tahun 2014 kemarin, AC yang berlayar di Indonesia memakai 2 macam Refrigerant. yaitu R22 serta R410A. Freon R22 biasanya digunakan pada semua lini AC non-inverter sedangkan Freon R410A digunakan di tipe AC Inverter. Kecuali Daikin dengan memiliki Inverter dgn 2 tipe Freon tersebut.
Nah mulai dari 2015 ini pabrikan AC akan memakai 3 jenis http://www.firdausserviceac.com/2016/02/perbedaan-freon-atau-refrigerant.html yaitu Freon R32, R410A dan R290.
Freon R32 ditemukan oleh Daikin Jepang pada tahun 2012, dan mulai dimanfaatkan di line up AC mereka mulai tahun 2013. Oleh sebab itu semua pabrikan AC Jepang lain secara menggunakan Freon R32 hanya me-lisensi mulai Daikin. Teknologi Inverter pun sebenernya ditemui oleh Daikin & di-lisensi agar mampu digunakan ke segenap merk AC di dunia.
Untuk produk AC Panasonic dan Daikin mulai tahun 2015 menggunakan produk Freon R32 & R410A untuk line up produk meronce. Untuk brand Korea mereka akan mempergunakan line up Full R410A. Sedangkan buat merk pabrikan China kemungkinan besar mereka menggunakan Freon R290 atau Freon R410A (masih dalam tahap pengkajian)